SHUTTER adalah Suatu wadah Komunitas di kota Surabaya yang bertujuan memberdayakan suatu bentuk Hobi photography kedalam bentuk kegiatan terorganisir dan komunitas ini mempunyai beberapa keanekaragaman bentuk mulai dari sytle,minat,jurusan dan masih banyak lagi
Memahami Diafragma n shutter speed
Itu gambar diafragma.
Diafragma itu adalah bukaan lensa. Ukuran dari bukaan lensa ini, semakin besar maka semakin banyak sinar yg masuk.
Diafragma ini akan mempengaruhi kadar pencahayaan dalam pengambilan suatu foto (gelap dan terang), selain itu diafragma juga mempengaruhi ruang tajam.
Lebih jelasnya, kalau semua settingan kamera tidak kita ubah, dan kita hanya mengubah settingan diafragma saja, maka bila bukaan lensanya kita perbesar, hasil fotonya akan lebih terang, demikian sebaliknya.
Sedangkan yg dimaksud dengan ruang tajam,
Semakin kecil bukaan lensanya (diafragma) maka ruang tajamnya akan semakin luas, dan semakin besar bukaan lensanya (diafragma) maka ruang tajamnya akan semakin sempit.
Jadi pada gambar diatas, tulisan yg paling jelas dan dapat dibaca dengan enak kan tulisan "Depth of Field".
Nah kalau kita mau membuat tulisan "to infinty" dan tulisan "are using. If you" tampak lebih jelas......maka kita harus "memperluas ruang tajamnya" dengan cara memperkecil bukaan diafragmanya, demikian juga sebaliknya.
Angka2 diafragma dilambangkan dengan huruf F.
Seperti gambar diatas, ada F1.4, F2, F2.8, F4, dsb.
dari F1.4 ke F2 atau dari F2 ke F2.8 atau dari F2.8 ke F4, dst disebut 1 stop.
Angka-angka untuk 1 stop berikutnya didapatkan dengan mengalikan angka sebelumnya dengan 1.4.
Hasilnya seperti ini : 1.4 - 2 - 2.8 - 4 - 5.6 - 8 - 11 - 16, dan seterusnya.
Jumlah sinar yg masuk pada F2 sama dengan setengah kalinya F1.4.
Jumlah sinar yg masuk pada F2.8 sama dengan setengah kalinya F2.
Jumlah sinar yg masuk pada F4 sama dengan setengah kalinya F2.8.
dan seterusnya.......
Ini ada contoh gambar yg saya ambil dari DPREVIEW tentang perbedaan penggunaan ukuran bukaan lensa
Info : argodion
Cara Memotret Anak Kecil
1. Yg paling natural dalam hal foto anak kecil dri sisi portraiture (potret) adalah sudut pengambilan foto dimana kita sebaiknya berdiri sejajar / sama tinggi dgn anak itu. Sebabnya ialah efek lensa. Bila anda berdiri lebih tinggi, akan membuat wajah anak terutama dahinya lebih besar dan menonjol daripada ukuran sebenarnya. Lagipula postur anak dapat terkesan lebih pendek dri semestinya. Dalam pengambilan foto setengah badan, maka anak itu akan tampak seperti tidak berleher.
2. Usahakan utk penuhi viewfinder kamera dgn profil anak itu, misalnya wajah atau seluruh badan.
3. Hindari adanya objek dilatar belakang anak seperti tiang listrik/tiang lampu yg akan membuat se-olah2 tiang2 tsb tumbuh dri belakang kepala sang anak.
4. Bila latar belakang atau background (BG) sangat luas, baliklah kamera anda ke posisi vertikal. Ini akan mengurangi efek pemandangan latar belakang yg luas, dan lebih memfokuskan foto ke anak itu saja.
5. Usahakan sedapat mungkin, mengambil foto anak dilakukan dalam lingkungannya sendiri, misalnya dikelilingi oleh perangkat mainannya, dikamar tidur yg tertata sebagai kamar tidur anak2 yg penuh dgn segala pernak-pernik dan mainan yang digemari ataupun disukai anak tsb.
6. Sedapatnya buatlah agar sang anak merasa nyaman/relax dan tidak bersikap tegang atau kaku.
Jangan anda menyuruhnya duduk manis di pinggiran sofa. Atau berdiri degan sikap tegap. Ini hanya akan membuat anak tampak tegang, apalagi kalau ia merasa tak nyaman atau tak senang saat kita memaksakan kehendak kita.
7. Seringkali mengambil foto anak dgn segala ulahnya yg terbaik adalah bila sang anak tidak sadar akan difoto.
Dalam hal ini ekspresi wajah sang anak yg penuh keceriaan akan terekam secara alami (natural). Dalam hal ini anda bisa membuat diri anda "invisible" (tidak tampak), dan pengambilan foto sebaiknya dilakukan dari jarak jauh dengan lensa panjang/tele.
Kamera2 digital consumer/prosumer yg dilengkapi dgn lensa zoom panjang sampai 10x atau 12x memungkinkan pengambilan foto cara ini. Untuk kamera DSLR, banyak pilihan lensa zoom dari ukuran menengah sampai tele bisa digunakan.
8. Bila hendak memfoto anak secara formil, dgn pakaian rapi seperti pada hari Lebaran atau Natal, pakaikanlah peci, topi, atau biarkan ia membawa mainan kesukaan, utk anak lelaki. Sedangkan selendang atau sekeranjang bunga atau boneka kesayangan dapat diberikan utk anak perempuan. Anda dapat membuat banyak komposisi foto yg menarik melihat dari ber-macam2 sikap sang anak bila sang anak merasa senang, gembira atau santai.
Jangan memaksakan sang anak harus tersenyum karena itu akan membuatnya bersikap tegang. Bila sang anak merasa relax, ambillah beberapa foto saat ekspresi/mimik wajah, pose atau gaya mereka sedang ber-beda2.
Pasti ada beberapa dri sekian banyak foto yg anda ambil yg akan menampilkan ekspresi dan komposisi yg menyenangkan utk disimpan sebagai koleksi keluarga.
9. Ada dua pola action foto anak. Pertama, mengambil foto action seperti pada saat anak sedang berlari-lari atau mengejar bola, anda bisa gunakan kecepatan rana tinggi (high shutter speed) utk membekukan (freeze frame) gerakan sang anak se-olah ia terdiam (suspended).
Cara kedua anda bisa mengikuti gerakan arah berlarinya anak dgn kamera, istilah fotografinya ialah - panning. Ini adalah cara memfoto gerakan anak sambil memperkirakan atau membayangkan dimana posisi ia selanjutnya pada saat berlari. Titik fokus kamera difokuskan pada titik yg anda telah perkirakan/bayangkan dimana selanjutnya anak itu akan berada.
Ikutilah gerakan anak yg berlari dgn kamera agak sedikit kedepan dri posisi anak itu. Bila sdh mendekati titk perkiraan anda tadi, tekanlah tombol shutter kamera sambil terus mengikuti gerak lari anak selama beberapa detik.
Bilamana anda sdh cukup terlatih, hasilnya adalah sebuah foto yg menampilkan sang anak dgn tajam tapi sedang - in motion - dg latar belakang yg kabur dgn garis2 (streaks) yg menunjukkan adanya pergerakan. Layaknya action foto.
Utk pengambilan action foto ini sebaiknya dilakukan dgn setting kamera secara manual.
10. Lain halnya bila hendak memfoto sekelompok anak2 yg sedang bermain-main di atas lantai, pada tumpukan pasir, di pantai, maupun di taman. Postur anda dapat sepenuhnya berdiri, atau berada lebih tinggi utk dapat meliput juga seluruh areal bermainnya.
Harus di ingat, seorang anak memiliki ber-macam2 pose/gaya serta mimik ekspresi wajah yg selalu berubah-ubah setiap saat, dan tidak pernah ada mimiknya yg sama.
Jadi, kitalah yg harus selalu siap2 (alert), agar tak kehilangan momen yg jarang terulang kembali].
Dalam hal ini keuntungan dalam memakai kamera digital adalah anda dapat melakukan pengambilan foto se-banyak2nya alias jangan cuman satu-satu karena takut kehabisan memori. Sebagai fotografer, kitalah yang mencari posisi, bukan sang anak yang mencari posisi atau diletakkan pada posisi.
Dari sekian banyak pengambilan foto seorang anak, yg berkesan bagi anda, disimpan utk koleksi dan kenangan. Selebihnya yg kurang disenangi, bisa anda hapus dari memori card.
Sebisanya, hindarilah penggunan flash dalam memotret anak kecil agar terkesan lebih alami. (Gosh, I hate flash)
Moga bermanfaat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar