Just Sharing bagi teman-teman Komunitas Photography Sering kali pada saat hunting kita mendapatkan moment yang bagus dan
bahkan bisa dibilang golden moment dimana moment tersebut susah dan
jarang bisa didapat. Dengan keyakinan tinggi kita arahkan kamera kita
dan kita jepret-jepret dengan kamera. Lalu kita lihat hasilnya di LCD
kamera dan semuanya tampak bagus. Tapi, perlu diingat bahwa LCD di
kamera digital itu tidak memberikan hasil yang sebenarnya. Seringkali
teman-teman Komunitas
Photography setelah zoom in 100% atau kita buka di komputer terlihat foto jadi
blur atau goyang atau shake. Berdasarkan pengalaman saya, kita tidak
bisa percaya 100% dengan tampilan foto kita di LCD kamera. Mengapa?
Karena ukurannya yang relatif kecil, LCD tidak dapat memperlihatkan
akurasi dengan baik dari foto yang telah kita ambil. Dan tentu saja
semua pabrik kamera akan berusaha membuat setiap foto yang ditampilkan
di LCD kamera mereka terlihat bagus. Berikut saya akan memberikan
beberapa tips agar foto yang dihasilkan tidak blur atau goyang. Karena
sebagus apapun momentnya atau teknik fotografi atau kameranya, kalau
hasil fotonya blur atau goyang maka semua itu tidak ada artinya.
1. Posisi tangan dan tubuh
Percaya atau tidak, cara termudah dan termurah untuk menghindari foto
menjadi blur atau goyang adalah dengan memperbaiki posisi tangan dan
tubuh kita pada saat memotret teman-teman Komunitas
Photography tidak menggunakan alat bantu
seperti tripod. Genggam kamera dengan mantap tapi tetap nyaman di jari
dan telapak tangan serta pergelangan tangan. Kemudian biasakan tempel
siku ke badan. Hal ini akan membuat posisi lengan seolah-olah menjadi
tripod dengan bertumpu pada badan kita. Dengan cara seperti ini maka
kamera “tidak akan menggantung”. Last but not least, posisi badan jangan
terlalu membungkuk ke depan, malah ada beberapa fotografer yang
cenderung menarik torso (pinggang ke atas) agak ke belakang sehingga
titik pusat gravitasi tubuh lebih terjaga dan stabil. Beberapa teman-teman Komunitas
Photography memiliki cara dan gaya sendiri dalam menghandle kamera,
temukan gaya dan cara Anda sendiri namun pastikan kamera dalam posisi
stabil dan nyaman.
2. Sesuaikan Shutter Speed dengan Focal Length lensa
Semakin panjang focal length lensa maka ia akan semakin sensitif
terhadap gerakan. Patokan yang paling mudah adalah dengan tidak memilih
shutter speed lebih lambat dari 1/focal length lensa. Contoh, apabila
Anda menggunakan lensa 200mm maka shutter speed diusahakan tidak lebih
lambat dari 1/200 detik. Gunakan shutter speed lebih cepat dari 1/200
seperti 1/250, 1/300 dst.
3. Aktifkan fitur stabilizer
Teknologi kamera digital pada saat ini telah mengenal fitur
stabilizer yang akan membantu menstabilkan komponen kamera dari getaran
atau gerakan kecil. Pada saat ini ada dua jenis teknologi stabilizer,
yaitu yang ditanamkan pada lensa seperti fitur IS (Image Stabilizer)
pada Canon dan VR (Vibration Reduction) pada Nikon. Dan yang ditanamkan
pada body kamera seperti pada body kamera Olympus dan Sony Alpha.
Periksa lensa dan kamera Anda apakah ada fitur seperti ini dan kemudian
aktifkan. Namun perlu diingat fitur ini bekerja dengan efektif ketika
kamera dipegang dengan tangan (handheld), apabila ditaruh di bidang
solid atau menggunakan tripod fitur ini malah tidak bekerja dengan baik.
Sekali lagi cek manual lensa dan body kamera untuk lebih memahami fitur
ini pada peralatan fotografi milik Anda.
4. Hati-hati dengan Depth of Field yang tipis
Apabila teman-teman Komunitas
Photography menggunakan pilihan aperture yang besar (lebih besar
dari f/2.8) maka bidang yang fokus secara paralel dengan kamera menjadi
sangat tipis. Jadi pastikan subjek foto dan diri Anda sendiri tidak
bergerak maju mundur agar tetap berada dalam bidang fokus. Kecuali tentu
saja Anda menyesuaikan pilihan aperture Anda atau merubah titik fokus
yang baru.
5. Cerdik menggunakan fitur Focus Lock dalam pre-compose
Hal ini adalah yang paling sering diabaikan dan dilupakan oleh banyak teman-teman Komunitas
Photography. Biasanya ketika memotret kita akan melakukan pre-compose di
viewfinder kamera, dan setelah yakin dengan titik fokus yang kita
inginkan kita akan menekan shutter release halfway untuk lock focus pada
titik tersebut. Namun sebelum kita menekan tombol shutter penuh kadang
terjadi hal sebagai berikut: kita meminta subjek untuk berubah posisi
atau kita melakukan tilt (memiringkan) kamera untuk melakukan composing
lagi. Hal ini pada kasus tertentu terutama dengan pilihan aperture besar
akan mengakibatkan misfocus karena titik fokus meleset atau berubah.
Ada baiknya ketika kita sudah yakin dengan pre-compose yang kita lakukan
kemudian melakukan focus lock tidak ada lagi perubahan yang drastis
untuk menghindari hal ini terjadi.
6. Gunakan tripod, remote shutter release dan fitur Timer.
Alat fotografi yang sudah sangat dikenal ini membantu kamera berada
dalam posisi stabil selama proses pengambilan gambar. Apabila teman-teman Komunitas
Photography
menggunakan pilihan shutter speed yang lambat maka tripod cukup membantu
agar kamera tidak shake selama shutter terbuka. Pada contoh ekstrem
ketika menggunakan pilihan shutter speed yang sangat lambat, maka sudah
semestinya ketika menggunakan Tripod maka seharusnya Anda menggunakan
remote shutter release atau paling tidak dengan menggunakan fitur Timer
di kamera Anda. Kenapa? Mari kita asumsikan Anda menggunakan shutter
speed 30 detik, maka Anda tentu perlu menggunakan tripod agar selama 30
detik tersebut kamera berada dalam keadaaan statis. Namun yang Anda
lakukan setelah memilih shutter speed Anda menekan tombol shutter dengan
menggunakan jari, hal ini akan berakibat terjadi vibrasi pada kamera
karena terjadi kontak fisik dengan jari yang menekan shutter. Karena itu
disarankan teman-teman Komunitas
Photography menggunakan remote shutter release (alat untuk menekan
tombol shutter tanpa menyentuh kamera) baik yang wireless atau wired.
Apabila Anda tidak memiliki alat ini, cara termudah adalah dengan
menggunakan fitur Timer di kamera sehingga Anda tidak perlu menekan
tombol shutter. Dengan demikian tidak terjadi vibrasi yang diakibatkan
jari Anda menekan tombol di kamera.
Sumber