Kebanyakan orang lebih suka memilih memotret benda mati dari benda hidup. Contohnya saya secara pribadi lebih senang untuk menjadikan benda mati menjadi objek. Mungkin karena pertimbangan kemudahan dan bermain konsep bisa lebih bebas. Berbeda dengan memotret benda hidup di mana kita harus bisa bermain emosi di sana. Di still life juga emosi sangat perlu, tapi ditunjukkan melalui komposisi dan pencahayaan.
Di jurnal kali ini saya akan berbagi tips yang saya ketahui tentang still life photography. Tentu saja bukan semata tips yang saya dapatkan sendiri. Kebanyakan saya dapatkan dari majalah-majalah foto, sharing dengan teman, atau melihat foto dan menganalisanya. Saya akan mencoba berbagi tentang apa yang saya ketahui tentang still life photography. Mohon koreksinya jika saya salah.
Still life adalah salahsatu aliran fotografi yang paling diminati orang. Objeknya bisa didapatkan dimanapun dan kapanpun yang ada di sekitar kita. Mudah dan murah. Setidaknya jika dibandingkan dengan memotret model atau produk yang membutuhkan banyak alat tambahan. Belajar fotografi paling menyenangkan dan mudah adalah belajar dari still life.
Untuk memotret benda mati yang dibutuhkan adalah kesabaran. Maksudnya adalah kesabaran untuk membuat momen yang tepat untuk memotret. Semuanya ada dalam kontrol si fotografer. Mulai dari komposisi, ekpresi benda mati itu, hingga pencahayaan yang datang. Kesabaran fotografer dalam membuat momen hingga sedetail mungkin akan membuahkan hasil baik nantinya.Selanjutnya membuat komposisi yang menarik sesuai dengan konsep kita. Misalkan kita ingin memberikan kesan segar kepada objek buah-buahan. Penting sekali untuk memperhatikan latarbelakang dan latar depannya sehingga kesan 3dimensi dari foto itu nantinya terasa. Penambahan garis, pencahayaan, semua yang mempengaruhi “roh” nyawa itu harus ditata dan diatur sedemikian rupa.
Penambahan cahaya tambahan juga lebih baik. Memotret benda mati sebisa mungkin mengungkapkan bentuk dari objek itu. Terutama pada tekstur dan struktur dari objek itu. Jatuhnya bayangan, tingkat kontras, akan mempengaruhi sekali terhadap hasil foto nantinya. Penggunaan cahaya yang ada juga sangat diperlukan untuk menambah kesan natural dari objek itu. Misalnya merubah posisi objek sehingga tidak membelakangi matahari.Dapatkan perasaannya dulu, baru jepret. Maksudnya perasaan adalah apa yang kita rasa saat melihat komposisi itu baik dalam layar ataupun dalam jendela bidik. Jika sudah mendapatkan apa yang kita inginkan, maka jepretlah dengan tenang. Pada kamera pocket, sebaiknya menggunakan modus makro untuk menambah detail untuk benda-benda yang kecil. Itulah kiranya yang saya tahu tentang still life photography. Istilah bahasa Indonesianya memotret benda-benda mati. Cukup gunakan kepekaan kita melihat sekitar, ambil kamera, dan jepretlah! Editlah seperlunya untuk meningkatkan kontras serta cahaya yang cukup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar